Selasa, 03 Mei 2011

KANKER DARAH


Anda sering mengonsumsi minuman ringan? Hati-hati, sejumlah penelitian di luar negeri berhasil menemukan bahwa kadar bahan kimia berbahaya dalam minuman ringan 8 kali melebihi ambang batas yang dibolehkan.
Berdasarkan penelitian terhadap 230 jenis minuman ringan di Inggris dan Prancis mengidentifikasikan tingginya kadar senyawa benzena dalam minuman tersebut.
Namun untuk alasan tertentu, tidak disebutkan merek 230 jenis minuman ringan yang mengandung benzena tersebut.
Kadar benzena yang masih bisa ditoleransi yakni sekitar 1 part per billion (bagian per miliar) dalam air. Dalam uji terhadap 230 minuman tersebut ditemukan kadar benzena mencapai 8 ppb. Wah, berarti kadar racun itu 8 kali lipat.
Meskipun demikian pengaruh benzena ini tidak cepat dirasakan oleh para peminumnya. Tapi penyelidikan lebih lanjut perlu ditingkatkan dengan melibatkan industri minuman.
Benzena dan turunannya merupakan senyawa yang bertanggung jawab menyebabkan kanker darah atau leukemia, menurut Food Standards Agency (FSA), Badan POM-nya Inggris.
“Mari kita berdiskusi dengan industri minuman untuk mengecek apa yang sebenarnya terjadi. Jika kadarnya terlalu tinggi, maka FSA akan mengambil tindakan untuk melindungi konsumen,” ujar juru bicara FSA seperti dikutip www.timesonline.co.uk, Jumat (3/3/2006).
Para ahli percaya bahwa kadar benzena yang tinggi sebagai hasil reaksi kimia dari dua jenis komposisi minuman ringan, yakni natrium benzoat (pengawet) dan asam askorbat atau vitamin C.
Natrium benzoat digunakan secara luas dalam industri minuman. Di Inggris natrium benzoat digunakan oleh minuman bermerek Britvic termasuk Britvic 55 rasa apel dan jeruk, Pennine Spring, dan Shandy Bass. Belum diketahui apakah produk-produk ini juga merupakan produk yang dites.
Juru bicara Asosiasi Industri Minuman Ringan Inggris meyakinkan bahwa mereka berusaha menurunkan kadar benzena dalam minuman ringan.
“Tentunya industri berkewajiban menjaga kadar benzena serendah mungkin. Kalau perlu tidak usah memakai pengawet, jika kami menemukan bahan penggantinya,” ujarnya. Itu di Inggris dan Prancis. Di Indonesia?
Mengkonsumsi minuman ringan berlebihan bisa menyebabkan gigi menjadi rusak dan juga terkena penyakit osteoporosis! Minuman ringan diartikan sebagai minuman berkarbonasi. Karbonasi merupakan proses penginjeksian gas-gas CO2 (karbondioksida) ke dalam minuman sehingga memiliki penampilan gelembung-gelembung yang memberi kesan segar. Gelembung-gelembung CO2 tersebut juga memberi efek kepuasan yang sangat khas apabila dikonsumsi, yaitu rasa menggigit di lidah. Komposisi minuman ringan umumnya sangat sederhana, terdiri dari 90% air dan sisanya merupakan kombinasi pemanis buatan, gas CO2, pencita rasa, pewarna, asam fosfat, kafein, dan beberapa mineral, terutama alumunium. Hal yang hanya ada pada minuman ringan adalah rasanya yang manis dan efeknya yang menyegarkan. Hobi menenggak minuman bersoda harus bersiap mengalami kerusakan gigi, pasalnya minuman ini akan mengikis enamel gigi sekuat zat asam yang ada pada baterai. Lebih parahnya,dalam tiga menit setelah kita meminum soda, terjadi pengikisan enamel 10 kali lebih kuat dibandingkan dengan minuman jus buah. Menurut para ahli, kandungan asam sitrat yang terdapat dalam segala jenis minuman soda menjadi biang keladinya. Asam sitrat merupakan zat asam yang paling kuat mengikis enamel dan benyak ditemukan dalam softdrink. David Ludwig dari rumah sakit anak-anak di Boston, seperti dikutip Reusters, menemukan bahwa 57% anak-anak mengkonsumsi minuman ringan hamper setiap hidangan. Dampaknya, mereka menjadi kekurangan kalsium.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar